Film Mangkujiwo 1 merupakan prekuel dari legenda horor Kuntilanak yang telah lebih dulu dikenal oleh para pecinta film horor Indonesia. Disutradarai oleh Azhar Kinoi Lubis, film ini berhasil menghadirkan atmosfer mencekam dengan cerita yang gelap dan penuh misteri. Dirilis pada tahun 2020, Mangkujiwo 1 bukan hanya sekadar film horor biasa, melainkan sebuah pengantar kisah kelam yang mengupas asal muasal dari sekte Mangkujiwo yang menyeramkan.
Sinopsis: Awal dari Kegelapan
Mangkujiwo 1 bercerita tentang Brotoseno (diperankan oleh Sujiwo Tejo), seorang tokoh bangsawan yang merasa dikhianati oleh pihak kerajaan dan akhirnya diusir dari kekuasaan. Dalam kemarahannya, Brotoseno membentuk sekte bernama Mangkujiwo untuk membalas dendam dan merebut kekuatan mistis kuntilanak, makhluk halus perempuan yang terkenal dalam mitologi Jawa.
Cerita berkembang saat Brotoseno bertemu dengan seorang perempuan bernama Kanti (Asmara Abigail), yang menjadi kunci penting dalam lahirnya kekuatan gelap tersebut. Kanti, yang diperlakukan tidak adil oleh masyarakat dan keluarga kerajaan, akhirnya menyerahkan diri kepada kekuatan jahat dan menjadi medium pertama bagi kuntilanak.
Atmosfer Horor dan Nuansa Budaya Jawa
1. Horor yang Kental dengan Budaya Lokal
Berbeda dari film horor barat yang mengandalkan jumpscare semata, Mangkujiwo 1 menyajikan teror psikologis dengan balutan budaya Jawa yang sangat kental. Nuansa kelam kerajaan, ritual mistis, hingga permainan bayangan dan bunyi gamelan menambah kengerian yang terasa nyata dan dalam.
2. Karakter Brotoseno yang Ikonik
Sujiwo Tejo tampil memukau sebagai Brotoseno. Karakter ini kompleks—bukan hanya jahat, tapi juga penuh luka dan dendam. Penonton dibuat memahami bagaimana sebuah pengkhianatan bisa melahirkan sosok yang begitu menyeramkan dan berbahaya.
3. Visual dan Sinematografi yang Memikat
Sinematografi Mangkujiwo 1 layak diacungi jempol. Pemilihan warna gelap, detail properti zaman kolonial, dan efek suara tradisional membuat film ini terasa otentik sekaligus mengerikan. Tata artistik yang kuat membawa penonton masuk ke dunia mistis yang seolah nyata.