Film Srimulat: Hil yang Mustahal adalah sebuah penghormatan sekaligus pengenalan ulang kepada salah satu kelompok lawak paling legendaris di Indonesia: Srimulat. Dirilis pada 2022 dan disutradarai oleh Fajar Nugros, film ini menjadi jembatan antara generasi lama yang tumbuh bersama Srimulat dan generasi muda yang ingin mengenal akar komedi khas Indonesia.
Sinopsis: Awal Mula Legenda Srimulat
Film ini mengisahkan perjalanan awal grup Srimulat, dimulai dari kota Solo hingga akhirnya merambah ke panggung nasional. Cerita difokuskan pada bagaimana anggota-anggota Srimulat seperti Gepeng, Basuki, Tarzan, Tessy, Timbul, dan Nunung mulai dikenal publik dan menghadapi tantangan untuk menyesuaikan gaya lawakan mereka dengan tuntutan dunia hiburan ibu kota.
Konflik dan Humor dalam Satu Paket
Meski penuh tawa, film ini juga memuat berbagai konflik internal dan eksternal. Salah satunya adalah bagaimana Srimulat menghadapi tekanan agar lawakan mereka bisa diterima di Jakarta, yang saat itu lebih akrab dengan komedi berbahasa Indonesia baku. Di sinilah muncul konflik budaya, identitas, dan profesionalisme yang dikemas dalam gaya komedi khas Srimulat: spontan, absurd, namun tetap cerdas.
Keunggulan Film: Casting Akurat dan Atmosfer Nostalgia
Pemeran yang Melebur dengan Karakter
Salah satu kekuatan utama film ini adalah pemilihan aktor yang memerankan para tokoh Srimulat. Bio One tampil sangat meyakinkan sebagai Gepeng, begitu juga dengan Elang El Gibran sebagai Basuki, dan Ibnu Jamil sebagai Tarzan. Mereka tidak hanya meniru gaya bicara atau penampilan luar, tapi benar-benar menjiwai keunikan masing-masing karakter.
Produksi yang Detail dan Penuh Nuansa Era 80-an
Suasana tahun 1980-an yang menjadi latar film dibangun dengan cermat: dari busana, properti, hingga musik pengiring yang menghidupkan nostalgia. Penonton seolah diajak kembali ke masa di mana hiburan di televisi masih sarat dengan nilai budaya lokal dan komedi yang membumi.