Film Tersanjung merupakan adaptasi layar lebar dari sinetron legendaris Indonesia yang sangat populer di era 90-an. Dirilis pada tahun 2021 di platform Netflix, film ini mencoba menghidupkan kembali kisah cinta klasik dengan sentuhan modern yang lebih padat dan emosional. Disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan Pandu Adjisurya, Tersanjung menjadi salah satu film yang mengajak penonton bernostalgia sambil menyentuh sisi emosional yang dalam.
Sinopsis: Cinta Segitiga dan Luka Masa Lalu
Film ini mengisahkan Yura (diperankan oleh Clara Bernadeth), seorang gadis muda yang tumbuh dalam keluarga yang penuh tekanan. Ayah angkatnya, Gerry (diperankan oleh Ari Wibowo), merupakan mantan musisi yang kini kesulitan keuangan. Hidup Yura tidak pernah mudah, dan ia sering kali menjadi korban keadaan serta konflik dalam keluarganya.
Di tengah kekacauan hidupnya, Yura terjebak dalam cinta segitiga antara dua pria: Oka (Giorgino Abraham), kekasih yang setia namun terikat masalah pribadi, dan Christian (Kevin Ardilova), sahabat masa kecil yang diam-diam mencintainya. Ketika Yura hamil dan harus menghadapi pengkhianatan serta tekanan sosial, ia dipaksa untuk memilih antara mempertahankan cintanya atau menyelamatkan masa depannya.
Pemeran dan Penampilan Emosional
Salah satu kekuatan film Tersanjung terletak pada akting para pemain utamanya. Clara Bernadeth tampil memukau sebagai Yura. Ia berhasil membawa emosi yang naik-turun—dari cinta, kecewa, hingga kekuatan untuk bangkit. Giorgino Abraham dan Kevin Ardilova juga menampilkan dinamika yang kuat, membuat cinta segitiga dalam film ini terasa hidup dan menyayat hati.
Ari Wibowo dan Nugie sebagai figur ayah dan ibu tiri menambah dimensi dramatis pada kehidupan Yura, memberikan gambaran nyata tentang tekanan dari keluarga yang disfungsional.
Kisah Lama dengan Sentuhan Baru
Meski film ini mengangkat cerita dari sinetron klasik, versi layar lebarnya dikemas lebih ringkas dan modern. Alur cerita disusun dengan gaya yang lebih sinematik dan berfokus pada konflik emosional yang padat. Tidak ada drama berlarut-larut seperti versi sinetronnya, melainkan sebuah narasi yang lebih mendalam tentang luka batin, harapan, dan pilihan hidup.
Nuansa era 90-an tetap terasa, mulai dari musik, pilihan busana, hingga nilai-nilai yang diangkat—tetapi semuanya diracik agar tetap relevan dengan penonton masa kini.
Pesan Moral: Perempuan, Pilihan, dan Keteguhan Hati
Tersanjung bukan hanya drama cinta. Film ini menyampaikan pesan kuat tentang keberanian seorang perempuan untuk bangkit dari luka dan menentukan jalan hidupnya sendiri. Yura menjadi simbol perempuan yang tak mau terus-menerus “tersanjung” oleh keadaan, tetapi justru berjuang keluar dari penderitaan demi masa depan yang lebih baik.